Advertise
720x90
Here

Ads by B_Boy Blog

11 Sukhoi SU-35 Rusia, Siap Perkuat Langit Indonesia

Indonesia akan jadi negara pertama di ASEAN dan kedua di dunia yang akan memiliki pesawat tempur 'sangar' Sukhoi 35.

Melansir dari berbagai sumber media, pemerintah melalui Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu akan membeli 11 unit pesawat Sukhoi 35 atau SU-35. mengumumkan Indonesia berencana membeli 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35 buatan Rusia senilai 1,14 milyar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp15,3 trilyun. Dia didampingi Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita.

Hampir setengah dari harga itu akan dibayar dalam bentuk komoditas perkebunan, di antaranya karet, kelapa sawit, dan kopi.

Baru ada satu negara yang mempunyai pesawat tempur mutakhir itu, tidak lain adalah negara produsennya sendiri, Rusia.

"Ini kan (Indonesia) nomor dua setelah Russia (yang memiliki SU-35), yang lain kan SU-30. Alhamdullilah, sudah dapat (varian) paling baru, kita dapat sebelas," ujar Ryamizard Ryacudu, Selasa (22/8/2017).

Indonesia membeli pesawat buatan Rusia itu sebenarnya tidak kali ini saja.
Pada tahun 2002, Indonesia membeli empat pesawat Sukhoi dengan dua tipe berbeda, yaitu SUK-27 dan SU-30.
Berselang empat tahun, pemerintah kembali membeli pesawat serupa.
Sedangkan pada tahun 2010 di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, sempat ada rencana membeli ratusan unit Sukhoi, namun hal itu urung dilakukan.

Kehebatan Sukhoi 35 (SU-35)
1. Pesawat generasi 4++
Melansir dari sukhoi.org, SU-35 merupakan pesawat generasi 4++ yang menggunakan teknologi generasi kelima.
Produsen pesawat ini membuat SU-35 lebih unggul dari semua tipe pesawat generasi empat lainnya.
Sukhoi mengklaim SU-35 akan mendominasi pasar dunia.
2. Sistem kontrol baru
SU-35 merupakan pesawat baru yang menggunakan nama lama.
Badan pesawat SU-35 lebih baik, hal itu mampu meningkatkan masa kerja pesawat secara dramatis.
SU-35 mempunyai sistem kontrol terpadu baru yang dikembangkan oleh MNPK Avionika Moscow-based Research and Production Association.
Kontrol tersebut secara bersamaan melakukan fungsi beberapa sistem, di antaranya kendali jarak jauh, kontrol otomatis, sistem sinyal pembatas, sistem sinyal udara, dan sistem pengereman roda sasis.
3. Mata dan telinga
Inilah inti dari persenjataan SU-35 yang bikin para musuh gemetar.
SU-35 dilengkapi sistem kontrol radar baru dengan antena array bertahap (Irbis-E).
Ini memiliki kemampuan unik dalam hal jangkauan deteksi target.
Irbis-E mendeteksi dan melacak hingga 30 target udara, mempertahankan kontinuitas pengamatan ruang dan melibatkan hingga delapan sasaran.
Sistem akan mendeteksi, memilih, dan melacak hingga empat target dasar dalam beberapa mode pembuatan peta dengan berbagai resolusi pada jarak hingga 400 km, tanpa berhenti untuk memantau wilayah udara.
Irbis-E mendeteksi target udara dengan penampang mutlak 3 m2 pada jalur langsung pada jarak hingga 400 km.
Sebagai peningkatan radar dengan PAA, Irbis memiliki kemampuan yang jauh lebih baik, yaitu bisa memperluas pita frekuensi operasi (lebih dari dua kali), kemampuan anti-jamming yang lebih baik, dan lain-lain.
Di antara sistem onboard Su-35 baru lainnya adalah peralatan navigasi dan komunikasi radio modern, sistem menjaga operasi pejuang dalam formasi dan suite penanggulangan elektronik yang sangat efisien.
4. Bagian penting pesawat
Perbedaan penting lain SU-35 dari pendahulunya adalah pesawat ini memiliki mesin baru dengan dorongan yang meningkat.
Mesin tersebut dikenal sebagai 117S yang dikembangkan oleh NPO Saturn Research and Production Association.
Dalam hal teknik, mesin secara substansial memodifikasi mesin produksi AL-31F yang menggunakan teknologi generasi kelima.
Digunakan kipas baru, turbin baru, dan sistem kontrol digital baru.
Kemutakhiran tersebut telah meningkatkan mode dorong mesin sebesar 16 persen, hingga 14.500 kgf.
5. Sistem onboard baru
Ciri khas Su-35 adalah penggunaan seperangkat instrumen onboard baru.
Intinya adalah sistem manajemen informasi (IMS) yang mengintegrasikan subsistem fungsional, logis, informasi dan perangkat lunak ke dalam satu kompleks yang memastikan interaksi antara awak dan peralatan.
IMS mencakup dua komputer digital pusat, perangkat pergantian dan informasi dan sistem indikasi yang dibangun di atas konsep kokpit 'all-glass'.
Sistem onboard dan persenjataan di kokpit Su-35 yang baru, dikendalikan oleh tombol dan sakelar pada kontrol joystick pesawat dan tuas kontrol mesin serta dengan susunan tombol pada display multi fungsi.

Spesifikasi Sukhoi SU-35S Super Flanker :
Awak : 1-2 Orang
Berat Maks. lepas landas : 34.500 Kg
Kecepatan Maksimum : mach 2,25
Daya Jelajah : 3.600 km
Ketinggian Maksimum : 18 Ribu Meter
Perancang : Tim Desain Sukhoi berdasarkan SU-27
Terbang Perdana : 1988
Produksi Perdana : 1995 (proses produksi kemudian dibekukan pada 1990-an akhir)
Pengembangan : Modernisasi SU-35 menjadi SU-35S ,diproduksi ulang pada 2006
Terbang Perdana SU-35S : 2008
Operator : AU Rusia telah memesan 48 unit hingga 2015
Muatan : Hingga 8 Ton
Senjata : Kanon Internal 30 mm, Misil Udara ke Udara (AAM), Udara ke Permukaan (SAM).
Keunggulan SU-35S :
•Pesawat Multiperan dengan kemampuan maneuver tinggi
•Memiliki Sistem Avionik dan Elektronik paling canggih
•Jangkauan Radar lebih jauh dengan pengenalan multitarget
•Mesin Ganda 117S dengan system Vectoring
•Sulit Diendus Radar (Semi Stealth)
•Mampu menembakkan rudal secara rearward-firing (menembak ke belakang)

Varian Su-35 :
•Su-35
Pesawat tempur dengan satu tempat duduk.
•Su-35UB
Pesawat tempur dan pesawat latih dengan dua tempat duduk. Berfiturkan penstabil vertikal yang lebih tinggi dan sebuah fuselage tambahan yang sama dengan Sukhoi Su-30.
•Su-35BM
Pesawat tempur bertempat duduk tunggal dengan avionik yang diperbarui dan aneka modifikasi badan pesawat. Su-35BM adalah nama tak-resmi.
•Su-35S
Su-35BM versi domestik Rusia.
•Su-35K
Su-35BM versi ekspor.

Advertise
650x90
Here

Ads by B_Boy Blog