Advertise
720x90
Here

Ads by B_Boy Blog

(Update) Lagi-Lagi, TNI AD Kalahkan Amerika dan Inggris di Lomba Tembak AASAM 2017

Oke guys, kali ini admin akan mengupdate berita tentang kehebatan TNI kita di kancah dunia, tanpa lama-lama... cekidoootttt.....!!!!!

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) kembali menorehkan prestasi gemilang di pentas internasional dengan menjadi juara umum dalam lomba tembak bergengsi antar Angkatan Darat mengalahkan 20 negara peserta seperti, Amerika Serikat, Inggris dan Prancis.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Angkatan Darat Australia atau Royal Australian Army bertajuk Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) berlangsung mulai 5-26 Mei 2017, di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia.

"TNI AD keluar sebagai juara umum AASAM 2017 setelah meraih 28 medali emas, 6 perak dan 5 perunggu di berbagai materi lomba tembak yang diperebutkan," ujar Kepala Penerangan (Kapen) Kostrad Kolonel Inf Agus Bhakti lewat rilis yang diterima SINDOnews, Sabtu (27/5/2017).

Agus menyebutkan, negara-negara yang ikut berpartisipasi pada lomba tembak internasional tahunan ini antara lain, Indonesia, Australia, Jepang, Uni Emirat Arab, Anzac, Philipina, US Army, Inggris, Canada, Malaysia, Thailand, US Marines, Korea, Singapura, New Zealand, Kamboja, Timor Leste, Tonga, PNG dan Perancis.

Kontingen TNI AD berjumlah 14 orang, 4 official dan 10 petembak pada AASAM 2017 ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Inf Josep T Sidabutar yang sehari-hari menjabat Kepala Staf Brigif Para Raider 17 Kostrad.

“Selama berpartisipasi pada Lomba Tembak AASAM, TNI AD senantiasa menjadi juara umum sejak pertandingan di Puckapunyal 2008, dengan menggunakan senjata jenis SS-2 V4 buatan PT Pindad yang merupakan senjata organik pasukan Kostrad,” ujar Letnan Kolonel Inf Josep T Sidabutar.

Menurut Josep, peringkat kedua pada lomba tembak kali ini diduduki Australia dengan 14 Emas; 16 Perak dan 16 Perunggu. Sementara posisi ketiga ditempati Jepang dengan perolehan 10 Emas; 7 Perak dan 7 Perunggu. Sementara Malaysia hanya menempati posisi ke sepuluh dengan 1 perak dan 3 perunggu.

"Rencana kedatangan tim kontingen TNI AD dari Australia ke Tanah Air dilaksanakan besok Minggu (28/5)," ucapnya.

Dalam kejuaran bergengsi tersebut, Serda Woli Hamsan yang berdinas di Detasemen Markas (Denma) Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, menorehkan prestasi gemilang dengan menjadi petembak terbaik.

Woli Hamsan yang telah tujuh kali mengikuti ajang AASAM ini mengaku bangga bisa memberikan yang terbaik buat bangsa dan negara tercinta. "Tentunya bangga dapat membawa harum nama Indonesia dan TNI. Ini membuktikan jika prajurit TNI Indonesia tangguh dan tidak bisa dianggap remeh," ujar Serda Woli Hamsan.

Serda Woli mengakui telah mengikuti berbagai kejuaraan tembak tingkat internasional antara lain: AASAM sebanyak tujuh kali, Brunnei Internasional Skill Arm Meet (BISAM) sebanyak dua kali, kemudian ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) sebanyak tiga kali dan sebagainya. (sucipto)

Grafis Perolehan medali akhir 26 Mei 2017
1. Indonesia : 28 Emas, 6 Perak, 5 Perunggu.
2. Australia : 14 Emas, 16 Perak, 16 Perunggu.
3. Jepang : 10 Emas, 7 Perak, 7 Perunggu.
4. Uni Emirat Arab : 2 Emas.
5. Anzac : 3 Emas, 3 Perak.
6. Philipina : 4 Emas, 4 Perak, 4 Perunggu.
7. US Army : 1 Emas, 1 Perunggu.
8. UK (INGGRIS) : 1 Perak, 2 Perunggu.
9. Canada : 2 Emas, 5 Perak, 4 Perunggu.
10. Malaysia : 1 Perak, 3 Perunggu.
11. Thailand : 1 Emas, 4 Perak, 2 Perunggu.
12. US Marines : 2 Perunggu.
13. Korea : 2 Emas, 3 Perak, 1 Perunggu.
14. Singapura : 2 Perak.
15. New Zealand : 1 Emas, 1 Perak, 1 Perunggu.
16. Kamboja : Nihil.
17. Timor Leste : Nihil.
18. Tonga : Nihil.
19. PNG : Nihil.
20. Perancis : Nihil.




"Cerita Serda Woli Ukur Kecepatan Angin dengan Rumput di AASAM 2017"

Serda Woli Hamsan, seorang anggota kontingen TNI AD di turnamen Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) mendapat penghargaan sebagai penembak terbaik kategori perorangan. Woli bercerita hal menarik saat mengikuti kompetisi tersebut.

"Ya itu mungkin ya, karena cuaca dingin dan ada juga yang agak-agak berkesan dari pesaing kita, dia salut dengan Indonesia, kok menembak hebat sekali, rata-rata kita yang mendapat terbaiknya di sana," kata Woli di Aula Serba Guna, Mabes AD, Jalan Veteran Nomor 5, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2017).

"Pada saat angin kencang, mereka menggunakan wind meter untuk mengukur kecepatan angin, sedangkan kita cukup mengambil rumput dari bawah, kita lempar ke atas, katanya kok begitu saja dengan cara seperti itu bisa cepat menembaknya, kita yang menggunakan yang canggih kurang bagus menembaknya begitu," lanjut Woli.

Woli bercerita, negara-negara pesaing bicara tentang kehebatan Indonesia menggunakan rumput untuk mengukur kecepatan angin. Menurut Woli, pesaing terberat adalah tuan rumah yakni Australia.

"Ya negara-negara dari luar lah, pesaing kita yang bicara, kalau pesaing terberat tuan rumah sendiri, ya mungkin mereka sudah menguasai medan ya," ujarnya.

Woli mengatakan, perbedaan cuaca antara Indonesia dengan Australia juga menjadi tantangan bagi kontingen dalam ajang itu. Namun, mereka berhasil melewatinya.

"Mungkin yang agak sulit cuaca karena kalau di Indonesia itu kan kita biasa cuaca cukup panas 27 derajat, 29 derajat, sedangkan di Australia itu 4 sampai 10 derajat, jadi cukup dingin sehingga itu harus punya kiat-kiat khusus untuk mengatasi cuaca di sana," tuturnya.

Prajurit yang bertugas di Kostrad Depok ini mendapat hadiah rumah atas prestasinya sebagai anggota kontingen yang mendapat medali untuk kategori individual, 9 emas, 1 perak. Sedangkan pada kategori beregu, ia mendapatkan 6 emas, 1 Perak, dan 1 perunggu.

"Keberhasilan ini kebanggaan bagi kami karena kami bisa mewakili Indonesia untuk ajang internasional dan mencapai puncak yang tertinggi prestasi di AASAM ini," ujarnya.

"Fakta-fakta unik di balik kemenangan Serda Woli di AASAM 2017"

Rahasia kemenangan para prajurit TNI AD tak lepas dari kerja keras dan persiapan mental. Selama dua bulan Woli dan anggota tim lainnya digembleng di Pusat Latihan Menembak Kostrad di Cilodong.

Serda Woli Hamsan sudah berpengalaman mengikuti belasan kali pertandingan bertaraf internasional. Antara lain: Tujuh kali di AASAM, Dua kali mengikuti Brunei International Skill Arms Meet (BISAM), dan ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) tiga kali.
Namun tetap saja TNI tak mau merasa jumawa dan menganggap remeh lawan-lawannya. Setiap tahun, para prajurit dari negara lain selalu bernapsu menumbangkan TNI dari gelar bergengsi tersebut.

Dalam pertandingan, TNI AD menggunakan senjata produksi anak bangsa. Senapan SS2 V4 merupakan senapan organik para prajurit Kostrad. Mereka sudah sangat terbiasa menggunakannya dalam segala situasi. Dalam pertandingan pun, senapan ini membuktikan kualitasnya bersaing dengan pabrikan lain yang sudah mendunia.

Yang membuat TNI AD unggul juga adalah soal mental. Banyak tantangan yang dihadapi di sana. Namun mereka berhasil menguasai keadaan.

Masalah pertama adalah soal cuaca. Iklim di Australia berbeda dengan Indonesia. Di sana suhu bisa mencapai 4 sampai 10 derajat celcius, sehingga cukup dingin.

Lalu pengalaman yang menarik dan paling diingat dari Serda Woli adalah soal arah angin. Pada saat angin kencang, prajurit dari negara lain membawa alat yang canggih untuk mengukur arah angin dan kecepatannya.

Sedangkan Indonesia hanya cukup mengambil rumput dari bawah yang dilempar ke atas. Dari sana para prajurit TNI sudah punya perkiraan akurat soal arah angin dan kecepatannya.

Hasilnya justru kontingen Indonesia mendapat nilai terbaik saat angin kencang bertiup. Ternyata modal sebatang rumput bisa mengalahkan wind meter. Hal ini cukup membuat tentara lain bengong.

"Katanya kok begitu saja dengan cara seperti itu bisa cepat menembaknya kita yang menggunakan yang canggih kurang bagus menembaknya," kata Serda Woli sambil tertawa kecil.

Dia mengakui lawan terberat datang dari tuan rumah Australia. "Ya mungkin mereka sudah menguasai medan ya," kata Serda Woli.

Atas prestasinya, Serda Woli mendapatkan sebuah rumah dari Kepala Staf TNI AD Jenderal Mulyono. Tak cuma itu, Kasad juga membebaskan Serda Woli untuk memilih lokasi rumahnya sendiri. Dia mengaku bersyukur atas hadiah itu.

Bravo Serda Woli dan tim petembak Kostrad. Cakra!




Advertise
650x90
Here

Ads by B_Boy Blog