Advertise
720x90
Here

Ads by B_Boy Blog

Indonesia Juara Umum Menembak di AASAM Ke-9 Secara Berturut-turut, Bagaimana Dengan 2017 Ini..???

Jadwal dan hasil AASAM 2017 belum dipublikasikan, jadi yuks  kita Flashback sebentar.
TNI Angkatan Darat kembali menorehkan prestasi gemilang di pentas internasional dengan menjadi juara umum lomba tembak antar-angkatan darat yang digelar Royal Australian Army bertajuk Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM).

Dalam lomba yang diikuti 20 negara tersebut, TNI AD menjadi juara umum dengan meraih 23 medali emas dari 50 medali emas yang diperebutkan.
AASAM digelar selama 16 hari, mulai dari 3 Mei sampai 19 Mei 2016, di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia.

Selain Indonesia, negara yang ikut berpartisipasi dalam lomba tembak internasional tahunan  ini antara lain Amerika Serikat, Perancis, Kanada, Inggris, Australia, China, Jepang, Uni Emirat Arab, Papua Niugini, Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan.
Kepala Bidang Penerangan Umum Puspen TNI Kolonel Czi Berlin G mengatakan, anggota kontingen TNI AD pada AASAM 2016 ini berjumlah 19 orang. Kontingen tersebut dipimpin oleh Mayor Inf Syafruddin (Akmil 2000), yang sehari-hari menjabat Kasiops Sops Divisi 1 Kostrad.
Adapun Komandan AASAM 2016 adalah Letkol Angus Bell selaku perwira menengah dari Angkatan Darat Australia.

"Selama berpartisipasi pada lomba tembak AASAM, TNI AD senantiasa menjadi juara umum sejak pertandingan di Puckapunyal 2008, dengan menggunakan senjata jenis SS-2 V4 buatan PT Pindad yang merupakan senjata organik pasukan Kostrad," ujar Kolonel Czi Berlin, seperti dikutip situs resmi TNI.
Sementara itu, posisi runner-up diraih oleh kontingen Angkatan Darat China dengan perolehan 9 emas. Adapun peringkat ketiga yaitu kontingen dari Angkatan Darat Jepang yang memperoleh 4 medali emas.
AASAM dimulai tahun 1984 di Singleton, Pusat Pendidikan Infanteri Angkatan Darat Australia. Beberapa materi lomba yang diperlombakan meliputi Senapan, Senapan Otomatis (SO), Pistol, dan Sniper.

Indonesia dalam hal ini TNI AD baru mengikuti AASAM pada tahun 1996/1997. Dalam  sejarah AASAM, TNI AD sejak tahun 2008 hingga 2016 selalu menjadi juara umum.
Kolonel Czi Berlin menambahkan bahwa keberhasilan TNI AD ini menunjukkan profesionalisme para prajurit TNI tidak kalah dengan prajurit negara lain, seperti United States Marines Corps (USMC), US Army, Anzac, Inggris, Perancis, China, dan Australia.
"Yang lebih membanggakan lagi bahwa senapan yang digunakan untuk menembak di AASAM adalah jenis SS-2 V4 buatan PT Pindad, salah satu industri strategis dalam negeri kebanggaan anak bangsa Indonesia," kata Kolonel Czi Berlin.
Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi turut hadir dalam penutupan lomba dan penyerahan medali AASAM.
Pangkostrad menekankan kepada Tim Lomba AASAM TNI AD agar lebih meningkatkan kemampuannya dan tidak lengah. Pasalnya, pada AASAM 2017 akan lebih banyak negara yang berpartisipasi. Diperkirakan 35 negara akan mengikuti lomba AASAM 2017.
menjadi juara umum di Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM). PT Pindad yang senjatanya selalu digunakan oleh TNI AD dalam turnamen menembak tersebut mengaku siap menghadirkan senjata-senjata terbaiknya.

Keberhasilan kontingen TNI AD menjadi juara umum untuk kesembilan kalinya pada lomba Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) di Australia pada tanggal 3 Mei 2016 sampai dengan 20 Mei 2016 tidak lepas dari kontribusi PT Pindad sebagai supplier senjata dan amunisi bagi kontingen TNI AD. Sejak awal berpartisipasi dalam perlombaan tersebut pada tahun 2008 dan selalu menjadi juara umum sejak keikutsertaan pertama, TNI AD selalu menggunakan senjata yang diproduksi oleh PT Pindad yaitu SS2-V4 dan pistol G2 Combat.

"Kemenangan untuk kesembilan kalinya ini juga membuktikan bahwa kualitas senjata buatan Pindad terbukti baik dan dapat bersaing dengan pabrikan senjata asing lain," kata Direktur Utama PT Pindad, Silmy Karim seperti tertulis dalam siaran persnya, Senin (23/5/2016) tahun lalu.

Hasil membanggakan dengan 23 medali emas, 13 medali perak dan 9 medali perunggu yang diraih oleh kontingen TNI AD membuktikan bahwa kualitas penembak yang dimiliki tidak kalah dengan negara lain. Karenanya, lanjut Silmy, Pindad akan terus mendukung TNI AD dengan menghadirkan senjata-senjata terbaiknya. Selain itu, Pindad juga memberikan apresiasi dengan memberikan uang sebesar Rp 500 juta kepada kontingen TNI AD yang berangkat ke Lomba AASAM 2016. Selain karena sudah mempertahankan gelar juara umum selama 9 tahun, juga karena telah memperkenalkan produk Pindad kepada negara lain yang ikut berkompetisi.


"Manajemen Pindad tidak hanya sekedar menyampaikan terima kasih kepada kontingen AASAM berupa tanda apresiasi sebesar Rp 500 juta. Selain telah menggunakan produk kami saat perlombaan, tim TNI AD juga secara langsung turut memperkuat promosi terkait brand awareness kepada negara lain," ujar Silmy.

Dalam keterangan terpisah, Direktur Komersial PT Pindad Widjajanto mengungkapkan bahwa minat kepada senjata jenis SS2 khususnya SS2 V4 sangat tinggi setelah senjata tersebut digunakan selama keikutsertaan kontingen TNI AD pada AASAM dan selalu menjadi juara umum. Saat ini, menurut Widjajanto, negara-negara Timur Tengah menjadi peminat terbesar produk Pindad.

"Peminta terbesar adalah negara Timur Tengah. Karena Timur Tengah target bukan membeli tapi manufaktur di Timur Tengah," ungkap Widjajanto selepas acara penyambutan kontingen TNI AD di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (23/5).

Tidak ketinggalan, Pangdiv I Kostrad Mayjen TNI Sudirman tidak lupa mengucapkan rasa bangga kepada Pindad. "Kita menggunakan produk Pindad karena bangga pada republik ini. Kita bangga dengan putra-putri Indonesia yang membuat senjata dan buktinya kita tidak terkalahkan," ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Diminta Dibongkar AS-Australia, SS2 Pindad Dilirik Timur Tengah dan Afrika

Senapan Serbu 2 (SS2) buatan Pindad yang digunakan kontingen TNI AD sempat diminta dibongkar oleh pihak AS dan Australia yang menjadi kompetitor dalam kejuaraan menembak. Senjata itu dilirik oleh negara-negara di Timur Tengah dan Afrika.

"Kita sedang ada pembicaraan. Saya tak bisa menyebutkan nama negara karena belum ada kontrak. Dari Timur Tengah dan Afrika lah," kata Dirut Pindad Silmy Karim dalam perbincangan, Kamis (4/6/2015) lalu.

Sampai saat ini, SS2 digunakan oleh hampir semua kesatuan di TNI. Senjata ini pertama kali digunakan pada 2005, yang merupakan penyempurnaan dari pendahulunya Senapan Serbu I (SSI).

"Yang jelas kami terus mengoptimalkan teknologi, design dalam senjata yang menjadi produk Pindad. Kalau memang dengan senjata ini, kita dapat juara ya memang begitu realitasnya," kata Silmy.

SS2 V4 menyita perhatian dalam Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) yang digelar di Victoria, Australia pertengahan Mei lalu. Digunakan oleh prajurit TNI yang mahir, SS2 membantu kontingen TNI AD menyabet gelar juara dalam turnamen menembak itu, mengalahkan kontestan lain di antaranya AS dan Australia.

Dalam perlombaan, tim Indonesia menggunakan empat jenis senjata yaitu, senapan SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite & Combat) buatan PT Pindad, senapan SO-Minimi buatan Belgia, senapan GPMG (General Purpose Machine Gun) buatan Belgia dan senjata sniper AW buatan Inggris.

Tapi yang diminta dibongkar oleh AS dan Australia hanya senjata SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite & Combat) buatan dalam negeri. ‎
Inilah Spesifikasi Senapan SS2-V2 Pindad. Gaman Sakti yang Membawa Indonesia Kembali Juara AASAM.
Kegemilangan kontingen Indonesia di ajang AASAM  tahun 2016, tak lepas dari senjata yang digunakan. Pada ajang tersebut, TNI memercayai senjata itu, kepada produk-produk buatan PT Pindad.
Selain itu, Indonesia juga ingin menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu produsen senjata canggih di dunia, melalui PT Pindad.
Adapun spesifikasi senapan SS-2 yang digunakan yaitu:
* SS2 (Senapan Serbu 2) adalah senapan serbu buatan PT Pindad yang merupakan generasi kedua dari senapan serbu Pindad sebelumnya SS1.
* SS2 memiliki desain lebih ergonomis, memiliki akurasi lebih baik, tahan terhadap kelembaban tinggi dan lebih ringan.
* Jarak jangkauan tembak SS2 mencapai 400- 500 meter dan dilengkapi teleskop Trijikon atau Close Quarter/Tactical CQT.
* Senjata SS-2 dapat dipasangi peredam, teropong malam, bayonet, serta pelontar granat kaliber 40 milimeter.
* Sedangkan popornya dapat dilipat sehingga mudah untuk dibawa oleh prajurit di lapangan.
* SS2 menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 3,2 kg. Sebagai catatan SS1 varian awal memiliki berat kosong 4,01 kg.
* Senapan SS2 dilengkapi ball stopper dimana ketika peluru habis ditembakan, penembak tidak perlu mengokang kembali senjata untuk pengisian magazin.
* Salah satu keunggulan SS2 adalah minimnya entakan saat dipakai menembak.
* SS2 juga dapat memuntahkan peluru tunggal ataupun rentetan.

Delapan Generasi SS2
SEJAK 2006, PT Pindad sudah memproduksi delapan jenis senapan serbu SS2.
SS2-V1
Panjang : 98,5 cm (popor terbentang) dan 74,2 cm (popor ditekuk)
Panjang laras : 46 cm
Berat : 3,95 kg (tanpa peluru) dan 4,31 kg (peluru penuh)
Isi magasin : 30 peluru
Jangkauan : 400 meter Pengguna : TNI dan Polri
SS2-V2
Panjang : 92,8 cm (popor terbentang) dan 68,5 cm (popor ditekuk)
Panjang laras : 40,3 cm
Berat : 3,80 kg (tanpa peluru) 4,16 kg (peluru penuh)
Isi magasin : 30 peluru
Jangkauan : 300 meter
Pengguna : TNI dan Polri

SS2-V4
Panjang : 102,5 cm (popor terbentang) dan 78,2 cm (popor ditekuk)
Panjang laras : 50 cm
Berat : 4,15 kg (tanpa peluru), 4,51 kg (peluru penuh)
Isi magasin : 30 peluru
Jangkauan : 600 meter
Pengguna : Pasukan Kostrad
Catatan : Senapan SS2-V4 merupakan senjata TNI AD memenangi lomba tembak internasional.
SS2-V5
Panjang : 75,5 cm (popor terbentang) dan 52,8 cm (popor ditekuk)
Panjang laras : 25,5 cm
Berat : 3,35 kg (tanpa peluru), 3,71 kg (peluru penuh)
Isi magasin : 30 peluru
Jangkauan : 200 meter
Pengguna : Pasukan Kavaleri TNI AD

SS2-V1 HB
Panjang : 102,5 cm (popor terbentang) dan 78,2 cm (popor ditekuk)
Panjang laras : 50 cm
Berat : 4,40 kg (tanpa peluru), 4,76 kg (peluru penuh)
Isi magasin : 30 peluru
Jangkauan : 500 meter
SS2-V2 HB
Panjang : 92,8 cm (popor terbentang) dan 68,5 cm (popor ditekuk)
Panjang laras : 40,3 cm
Berat : 4,20 kg (tanpa peluru), 4,56 kg (peluru penuh)
Isi magasin : 30 peluru
Jangkauan : 300 meter
SS2-V4 HB
Panjang : 102,5 cm (popor terbentang) dan 78,2 cm (popor ditekuk)
Panjang laras : 50 cm
Berat : 4,75 kg (tanpa peluru), 5,11 kg (peluru penuh)
Isi magasin : 30 peluru
Jangkauan : 500 meter
Catatan : Dilengkapi teropong bidik yang mampu menambah akurasi tembakan.
SS2-V5 A-1
Panjang : 85 cm
Panjang laras : 25,5 cm
Berat : 3,35 kg (tanpa peluru), 3,71 kg (peluru penuh)
Isi magasin : 30 peluru
Jangkauan : 200 meter
Catatan : Dilengkapi teropong bidik yang mampu meningkatkan akurasi tembakan.




Advertise
650x90
Here

Ads by B_Boy Blog